Selasa, 20 Oktober 2015

Yang Kedua

Today is my second post,why? Because gue punya banyak uneg uneg yang pengen gue ceritain.

1. Gue lupa beri salam.. Assalamualaikum wr.wb

2. gue ga jadi beli martabak istimewa, why? telor tukang martabaknya pecah kena lempar telor bebek sama tukang martabak lain.

4. eh salah harusnya tiga
3.Postingan gue tadi di commet terlalu singkat,padat,ga jelas

Apa daya? Sapi gak punya selera humor,cuma punya selera makan. Dan gue juga bukan anak comedian atau stand up. kalaupun gue paksaiin stand up. Sapi ga bisa berdiri dengan 2 kaki,

4. gue lupa ini yang keberapa?
Next. Mungkin gue harus pindah ke India biar martabak gue dihormati sebagai spesies suci
 (eh martabat, tuh kan kepikiran banget gue sama telor tukang martabak)

5. Ngondoy
gue belakangan ini risih kalo kepikiran kata yang pernah terucap dari mulut gilang. Gue ga tau apa artinya itu . Awalnya,kita ngerjain soal ipa tentang biji coklat keriput dan dari situ ngondoy ga bisa hilang dari otak dan hati yang suci ini.

6. Gue sempet hilang beberapa dekade ini(menurut ghiyan) gue juga gak tahu bener siapa dia. Tapi dia cukup cerdas karena suka susu. Gue hilang bukan karena bercinta dengan Al-baqarah lain. tapi gue ga punya cukup berani melawan karena takut disembelih di saat IdulAdha .
Tapi,setelah saya mengunjungi klinik H. Suhendar saya telah berani ber performance di depan kalian semua. Ukuran pun bertambah besar dan tahan lama tanpa bantuan obat apapun. terima kasih H. Suhendar...

7. Gue cukup lama menghilang juga karena hampir setiap hari jadwal gue padat buat ngelayat ke keluarga sapi yang disembelih di seluruh penjuru dunia , akhirat.

Itulah tayangan 7 uneg-uneg yang sangat biasa saja
tidak terlalu singkat,padat sepadat bokong sapi perawan,tidak jelas seperti spesies saya

ALL U CAN DRINK(MILK),ALL U CAN'T EAT (MY MEAT)
THANKS ATAS KEPEDULIAN TERHADAP KALIAN PARA ABANGTABAH yang masih mau mengayomi saya sebagai spesies yang hampir punah, and once again HAPPY BIRTHDAY ABANGTABAH

*+gue lupa ucap salam lagi

Wassalamualaikum, Tito Cowhan

2 komentar: